Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menikmati Pulau Padar : Lansekap Perbukitan Cokelat yang Eksotis (2)

TOUR leader, Dedy saat briefing mengingatkan tentang cuaca panas di Pulau Padar. Saat itu, memang musim kemarau 2019. Air minum dan topi harus dibawa. Di sana tidak ada yang menjual minuman. Jadi, daripada dehidrasi disarankan bawa beban sedikit berat.

"Lebih baik berat sedikit membawa air minum. Bila perlu pakailah masker dan penutup kepala serta memakai alas kaki yang nyaman,” kata Dedy sambil memastikan baterai kamera cukup.

Sayang sekali kalau sudah susah payah sampai puncak namun tidak bisa mengabadikan keindahan momennya hanya karena baterai habis. Dedy memberitahu, jika ingin mendaki puncak Pulau Padar, jalurnya lewat tangga.

Dia hanya memberikan isyarat, anak tangganya berjumlah banyak. Itu sinyal tentang tantangan menuju puncak. Delapan orang turun dari phinisi menggunakan speed boat ke Pulau Padar, termasuk anak buah kapal (ABK).

Bibir pantai di Pulau Padar memiliki kontur yang dangkal, sehingga wajib menggunakan speed boat untuk sampai ke area pasir Pulau Padar. Dari dermaga kecil, semua siap trekking. Saat itu pukul 05.45 WITA. Sebetulnya ada dua cara untuk mendarat.

Cara pertama, bisa melalui tangga kayu atau cara kedua dengan langsung ke pantai. Anak tangganya dari batu dan semen. Meski belum sampai puncak, pemandangannya sudah indah. Beberapa kali berhenti memotret meski itu sebenarnya cara untuk mengistirahatkan kaki.

Pulau di kawasan itu pada dasarnya memang pulau vulkanis, maka topografinya terhitung terjal. Dengan adanya gunung vulkanik yang curam dan bukit berhadapan dengan teluk yang dalam menjadikan pemandangan sepanjang pendakian menarik.

Pulau Padar memiliki iklim kering dengan semak dan padang rumput warna hijau bercampur cokelat. Daya tarik itu bisa dilihat dengan adanya panorama berupa lansekap perbukitan cokelat eksotis. 

Berbeda dengan pulau tetangga yang berlokasi di TN Komodo, seperti Pulau Komodo dan Pulau Rinca yang telah menjadi rumah komodo, Pulau Padar tidak dihuni komodo lagi karena terputusnya rantai makanan. Jadi, aman dari satwa yang ganas itu. (*)
Auto Europe Car Rental