Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Destinasi Pemandian Sekarsari Mojokerto Padukan Rekreasi Air dan Etnik Mojopahit

REVITALISASI Pemandian Sekarsari mengusung  konsep kawasan destinasi rekreasi air atau kolam renang dan memadukannya dengan etnik Mojopahit dan Menara Tribuana Tungga Dewi. Targetnya bisa menjadi ikon daya tarik Kota Mojokerto.

"Sesuai skedul, pembangunan Pemandian Sekarsari selesai 7 Desember 2020," ujar Ika Puspitasari, Wali Kota Mojokerto ketika mengunjungi lokasi proyek di Jalan Raya Bypass-Kedundung, Kecamatan Magersari itu, Rabu (9/9/2020).


Revitalisasi sudah 12 Juni 2020 dan estimasi pengerjaan tahap satu membutuhkan waktu selama enam bulan atau 180 hari. Ning Ita sapaan akrabnya, mengatakan, kolam renang merupakan destinasi buatan.

Pembaharuan hanya memugar kolam renang dengan sentuhan modern tanpa meninggalkan arsitektur atau etnik Mojopahit yang sudah ada di Pemandian Sekarsari yang  legendaris karena eksis sejak  50 tahun silam.

Kunjungan Ning Ita guna  memastikan proses pembangunan  sudah sesuai skedul dan mengantisipasi agar tidak terjadi hal yang tidak diharapkan. "Progres mencapai 55 persen yang sudah sesuai skedul," ucapnya.


Di Pemandian Sekarsari ini akan ada kolam renang dewasa, kolam renang anak dan lainnya. Ada kolam renang standar internasional panjang 25 meter dan lebar 12,5 meter serta kedalaman 1,6 meter. Dilengkapi foodcourt kapasitas parkir yang dapat menampung sekitar 30 mobil dan 70 motor.

Pemandian Sekarsari menyerupai kolam renang umumnya. Bedanya memiliki ikonis Kota Mojokerto seperti sentuhan etnik Mojopahit yang mungkin tidak ditemui di tempat lain. Sentuhan etnik Mojopahit itu kapal Mojopahit dan menara Tribuana Tungga Dewi. (don)
Auto Europe Car Rental