Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Mr Ishii Terus Agresif Kenalkan Olahan Porang


PT Ambico terus agresif mengenalkan produk olahan dari porang yang mereka branding dengan nama Mr Ishii di pasar Surabaya. Salah satunya,  menggelar kegiatan bersama Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Jawa Timur, Selasa (27/2/2024) di Surabaya.

Chief Markerting Officer Brand Mr Ishii Charlie Shirataki mengatakan, produk olahan porang sebenarnya memiliki potensi sangat besar. Sayang pengembangan penjualan produk porang ini masih menghadapi tantangan terkait adanya mispersepsi yang beredar di masyarakat.

Bagi konsumen setia aneka produk olahan hasil ekstraksi umbi porang pun harus paham membedakan mana produk yang terbuat serat porang asli dan mana produk yang hanya di label terbuat dari Porang.

Meski masih perlu terus dilakukan edukasi namun peminat produk olahan umbi porang ini terus meningkat. Seperti produk Mr Ishii yang lebih banyak diterima di kalangan beauty and lifestyle.

Presiden Direktur PT Ambico, Johan Soedjatmiko Ishii, menambahkan, respon konsumen terus tumbuh karena sekarang semakin banyak orang yang tertarik dengan makanan sehat.

Produk Mr Ishii dulunya lebih banyak ditujukan untuk pasar ekspor. Di dalam negeri sendiri penjualannya lebih didominasi ke restoran-restoran Jepang.

Dalam acara itu, banyak mispersepsi di dunia Porang terkait istilah penyebutan Porang yang membuatnya terdengar berbeda produk padahal sama.

Porang dikenal dalam penggunaannya di Bahasa Indonesia, sementara Konjac (Bahasa Inggris) dan Konnyaku Shirataki (Bahasa Jepang).

Kedua, regulasi kejelasan penggunaan. Tepung porang sendiri merupakan produk belum siap makan, karena masih mengandung oksalat tinggi.

Hal ini ibarat tepung singkong racun yang belum siap makan karena masih mengandung sianida, namun diambil sari patinya untuk dapat dikonsumsi (biasa dikenal dengan tepung tapioca).

Sama halnya dengan porang. Saripati porang yang dapat dikonsumsi disebut dengan glukomanan atau konjac gum yang merupakan zat hidrokoloid atau produk pengental.

Produk ini digunakan di industri pembuatan jelly, pengikat makanan olahan, emulsifier keju dan ice cream, lem, tekstil dan banyak lagi.

Ketiga, kualitas dan keaslian produk. Banyak pertanyaan di kalangan masyarakat mengenai cara membedakan produk yang terbuat dari serat Porang.

Adapun ciri khas dari jenis makanan tersebut yang paling penting harus memiliki tinggi serat pangan.

Karena terbuat dari serat maka yang asli harus seperti jelly yang padat, tekstur ini biasanya dirasakan dihidangan berupa Nasi Porang (Nasi Konjac) dan Shirataki.

Nasi Konjac sendiri ibarat jelly padat berbentuk nasi, sedangkan Shirataki itu jelly padat berbentuk mie.

Ke depannya, jika ada pertanyaan, apakah beras Porang atau Konjac (shirataki) yang langsung seduh dan cirinya seperti nasi putih itu asli atau palsu?

"Jawabnya dipastikan produk tersebut bukan Konjac ataupun Shirataki karena tidak sesuai dengan kriteria di atas," ungkap Charlie.

Ketua Apkrindo Jatim, Ferry Setiawan menambahkan, anggota Apkrindo saat ini tidak hanya pengusaha kafe dan resto saja. Bahkan dari 350 anggota Apkrindo Jatim saat ini, sekitar 10 persennya adalah supplier seperti PT Ambico ini

"Dari sini kami dapat knowledge Baru. Ternyata banyak produk baru yang bisa dikembangkan dari sini seperti boba, cendol, jelly atau dibuat seperti calamari. Ini membuktikan industri FnB tidak pernah mati," pungkas Ferry. (*)

Auto Europe Car Rental