Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Local Guide Blitar : Jalan-jalan, Beri Review yang Bantu Pengusaha Kecil

ETY Chandrasari merapatkan jaketnya. Udara di puncak Paralayang, Gunung Banyak itu begitu dingin meski matahari sudah terlihat jelas di sisi timur. Setiap kali berbicara, dari mulutnya muncul seperti keluar asap.

Namanya memang Paralayang. Ya, sejak tahun 2004, tempat ini menjadi basis latihan olahraga Paralayang. Lokasinya di ketinggian 1.000 mdpl.  Berdiri di posisi itu, Ety dapat memandang hamparan Kota Batu dan Malang.

Ety hanya salah satu dari 100-an peserta Meet Up Nusantara (MUN) Indonesia Local Guide di Batu, 4-6 Agustus 2017. Mereka bersiap-siap mengikuti Paralayang Geo Walk, Sabtu (5/8/2017). Ini semacam jelajah bersama, jalan kaki menyusuri alam, naik turun, bahkan harus melalui jalan setapak.

"Wouw, inget banget. Itu momen paling berkesan. Kami turun dari Paralayang lewat jalur pendakian. Saling bantu satu sama lain karena treknya tajam," tutur perempuan 25 tahun asal Blitar ini.

Bukan hanya beberapa trek yang menurun tajam tapi juga licin. Ada satu peserta yang sempat terpeleset dan terguling. Untung saja tidak apa-apa. Beruntung Ety punya teman-teman lain yang ikut dalam kegiatan penyusuran itu.

Mereka adalah Lyla Dwiyanti, Zaenal Arifin (Jay), Danu, Yoedha, Erni, dan Desy Mega Ayu. Kebetulan enam temannya itu tergabung dalam Blitar Local Guide, semacam orang-orang yang menjadi kontributor informasi untuk Google Maps dan berbasis di Blitar.

Hampir satu jam, Ety dan rombongan akhirnya mencapai finis di basecamp Paralayang. Lelah? Ya, pasti, tapi semua terbayar dengan kesejukan udara Batu, hamparan sawah, tanaman hijau dan pemandangan dua gunung yang mengapit Kota Malang.

Satu lagi aktivitas yang tidak pernah lupa : foto-foto bersama sepanjang perjalanan. Jay memaksimalkan hobinya memotret dengan kamera 360 derajat. "Sejak Desember 2015, saya suka unggah foto di Google Street View, dan ketagihan hingga sekarang," ujarnya.

Jay merupakan Local Guide Level 8, yang berarti sudah memberikan banyak kontribusi, termasuk review tempat di Google Maps. Menurut pria 35 tahun asal Blitar ini, bergabung menjadi Local Guide berarti ikut mengembangkan banyak potensi daerahnya.

"Ya, karena tujuan dari Google itu, mengajak kita bisa membawa daerah itu untuk lebih baik, khususnya dalam ulasan di Google Maps seperti penilaian bintang, ulasan, dan foto," papar Jay yang bekerja di sebuah sekolah dasar di Blitar.

Setali tiga uang. Lyla Dwiyanti tertarik menjadi Local Guide karena ada manfaat yang dapat diambilnya seperti membantu pengusaha-pengusaha kecil yang baru merintis. Dia mengekspos di Google Maps dan memberi review yang membantu promosi di dunia maya.

"Ngasih ulasannya nggak tiap hari. Kalau lagi pas momennya, tempat bagus untuk diulas, ya baru saya kasih ulasan," tukas perempuan 25 tahun ini.

MUN di Batu tidak hanya membawa Ety, Jay dan Lyla ke sejumlah tempat seperti Coban Talun, Hutan Kota Baru, Alun-alun KWB, Paralayang tapi bertemu dengan sejumlah stake holder Batu, termasuk Wali Kota Eddy Rumpoko.

Mereka juga belajar banyak dari teman-teman Local Guide yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Bercanda, ketawa-ketawa, sharing, bahkan joget-joget bareng. "Gokil banget, nggak ada jarak umur dan profesi, seperti bertemu teman lama," tandas Lyla. (*)
Auto Europe Car Rental