Inovasi Sego Sambel Jancoek Buatan Irmina yang Mantap di Lidah
Masuk saja ke area food court apartment. Begitu membuka pintu, dipastikan bau sedap langsung menyergap hidung. Ada deretan pilihan kuliner. Tinggal memilih saja. Sebut saja, nasi bakar, nasi campur, mi ayam. Nah, Sego Sambel Jancoek ini berada di tengah food court. Ada tulisan besar dengan latar belakang warna merah.
Kuliner ini mengusung gambar cobek, melengkapi nuansa sambal dan pedasnya penyetan ini. Seorang pramusaji siap melayani pesanan, dengan rekomendasi menu khas. Ketika saya datang, pramusaji menawarkan menu favorit ayam dan tahu tempe penyet, lele penyet, wader dan tahu tempe penyet, bandeng penyet, jamur dan tahu tempe penyet.
Menu ayam dan tahu tempe penyet adalah menu khas Sego Sambel Jancoek. Boleh jadi, karena memang potongan ayamnya empuk dan “ngeprul”. Bumbu sangat meresap. Seorang pramusaji, Alya menjelaskan, menu penyetan dengan cobek berisi ayam (menu utama sesuai selera) berisi tahu, tempe, lalapan kemangi, potongan mentimun dan sambal yang lumayan banyak.
Tidak ketinggalan, tambahan nasi putih yang tersaji di atas anyaman bambu, berbentuk piring beralaskan kertas warna cokelat, yang biasa sebagai pembungkus makanan. Melihat tampilannya, rasanya perut ini langsung melonjak-lonjak, tak kuasa menahan diri dan ingin segera melahapnya sajian dada ayam goreng kering berukuran besar.
Pertama kali mencicipi, terasa sekali pedasnya sambal yang berbaur dengan rasa asin, manis serta empuk dan gurihnya daging ayam. Lidah rasanya begitu dimanjakan dan tanpa terasa nasi habis lebih duluan ketimbang lauknya. Selain ayam penyet, rekomendasi menu lain adalah ikan pe dan tahu tempe penyet, telur dan tahu tempe penyet, dan bakso dan tahu tempe penyet, yakni pentol yang digoreng lalu dipenyet dengan sambal.
Pilihan WaniMbambung
Soal harga, tidak pelu khawatir. Cukup murah dan terjangkau kantong. Harga minuman standar. Catat saja, Sego Sambel Jancoek buka setiap hari, Senin-Sabtu, pukul 10.00–19.00 WIB.
Dari Iseng-iseng Bisnis kuliner Sego Sambel Jancoek hadir sejak 23 Maret 2013. Semua berawal dari kecintaan pemiliknya, Irmina Adha terhadap makanan serbasambal. Jadi, iseng-isenglah, dia memasak sambal penyetan di rumah. Untuk tes rasa, dia menyodorkannya kepada ke kantor ibu dan suami. “Responsnya luar biasa. Banyak yang suka, akhirnya saya mencoba tekuni usaha ini,” tuturnya.
Merek Sego Sambel Jancoek sendiri tidak terkait dengan istilah Suroboyoan. Tapi, singkatan dari ‘Jan’ atau Penyajian dan Coek yang merujuk kata cowek atau layah dalam bahasa Jawa. Makna merek itu adalah sego sambel yang disajikan di atas cowek. Hanya karena jancoek sudah populer, maknanya menjadi lebih luas : sego sambel khas Suroboyo yang penyajiannya dengan cowek.
Selain membuka warung, Irmina menerima pesanan dalam bentuk nasi kotak, dengan pemesanan sedikitnya 15 kotak. Bisnis itu buka di rumahnya sendiri, kawasan Wisma Kedung Asem Indah, Rungkut, Surabaya. (*)