Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menikmati Keindahan Pantai Tanjung Aan, Sebaiknya Sewa Kendaraan Sendiri

SUDAH tidak diragukan lagi jika pantai-pantai di Pulau Lombok, NTB memiliki panorama yang indah. Banyak wisatawan dari dalam maupun luar negeri yang berbondong-bondong untuk datang kesana untuk menikmati keindahannya secara langsung. Saya menceritakan pengalaman Muchlishah Choiru Mas’ulya atau yang bisa disapa Ais yang pernah berlibur ke Pulau Lombok pada September 2016 lalu bersama keluarga.

Dari Surabaya menuju Lombok menaiki pesawat dengan waktu selama 45 menit. Ais menginap di perumahan Villa Palm milik saudaranya selama 2 hari yang terletak di jalan Jend. Sudirman, Rembiga, Mataram. Rencana ke Lombok saat itu memang sedang ada acara keluarga, dan keesokan harinya Ais dan keluarga jalan-jalan ke Pantai Tanjung Aan yang letaknya hanya beberapa kilometer dari Pantai Kuta di selatan Lombok.

Dari rumah menuju Pantai Tanjung Aan pukul 09.30 dan membutuhkan waktu 1 jam 30 menit menggunakan mobil. Medan yang dilalui tidaklah susah, jalannya beraspal dan lumayan besar. Sebelum ke pantai, mereka sempat mengunjungi Desa Sukara karena perjalanannya yang satu arah dan membutuhkan waktu 40 menit dari rumah. Desa Sukarara merupakan surganya kain tenun tradisional atau songket yang menjadi ciri khas sekaligus oleh-oleh dari Pulau Lombok.

Desa Sukarara terletak di kecamatan Jonggot, Kabupaten Lombok Tengah, desa ini termasuk kecil tetapi memiliki pemandangan yang begitu indah. Semua perempuan mulai dari umur 9 tahun hingga dewasa yang tinggal disitu diwajibkan untuk bisa menenun, jika tidak, maka mereka tidak diperbolehkan untuk menikah.


Di sepanjang jalan desa ini banyak toko-toko yang menjual hasil tenunnya dan sekaligus memperlihatkan proses pembuatannya. Hasil tenunan ini dijual dengan harga bervariasi, mulai dari Rp. 75.000 untuk selendang hingga jutaan rupiah untuk pakaiannya. Desain atau motif dari kain tenun disini unik dan berbeda dengan kain tenun lainnya yang ada di Indonesia.

Perjalanan dilanjutkan ke Pantai Tanjung Aan dan tiba pukul 13.00. memasuki pantai ini tidak dikenakan biaya, kecuali jika ingin menaiki bukit Merese, harus membayar iuran kepada warga yang menjaga sebesar Rp. 10.000.

Pantai Tanjung Aan ini sangatlah bersih dan airnya biru, tidak ada sampah yang berserakan kecuali guguran daun, suasananya tenang dan lumayan sepi dikarenakan tidak ada penginapan dan hanya 1 tempat berjualan seperti kedai. Ombak di Pantai ini tidak begitu besar dan tidak membahayakan anak-anak, namun begitu harus tetap berhati-hati, karena semakin menuju ke tengah pantai kedalamannya semakin curam.

Pantai Tanjung Aan sangat cocok untuk wisatawan yang tidak senang dengan suasana pantai yang ramai dan ingin mencari ketenangan. Di pantai ini dapat berenang dan melakukan kegiatan snorkeling, atau surfing di sore harinya.

Berbeda dengan pasir pantai yang lain, pasir pantai disini termasuk unik. Ketika melepas sandal dan menginjakkan kaki di pasir pantai ini, maka akan merasakan perbedaan, dikarenakan pasirnya yang memiliki tekstur bulat kecil-kecil seperti butiran merica berwarna kuning kecoklatan.

Tidak semua pasir di pantai ini bertekstur seperti butiran merica, ada juga yang bertekstur halus seperti tepung dan berwarna putih. Di Pantai Tanjung Aan terdapat bukit yang bernama Bukit Merese, letaknya di samping barat Pantai Tanjung Aan, dan jika dari arah Pantai Kuta terletak di sisi timur.

Rasa capek menaiki bukit ini terbayar dengan pemandangan sekitar ketika sampai di puncak, terlihat Pantai Tanjung Aan yang benar-benar memikat, dan pantai-pantai lainnya, udara dari atas bukit begitu segar.

Jika ingin menuju Pantai Tanjung Aan, dari Bandara Internasional Lombok bisa menaiki taksi resmi bandara dan travel atau bisa juga menyewa kendaraan pribadi, jaraknya sekitar 30 km dan memakan waktu 40 menit hingga satu jam.

Jika dari kota Mataram menuju Pantai Tanjung Aan, maka akan menempuh jarak yang cukup jauh sekitar 60 km dan memakan waktu selama kurang lebih 2 jam dengan rute Mataram – Cakranegara – Kediri – Praya – Batunyale – Sengkol – Rambitan – Sade – Kuta – Tanjung Aan dengan menyewa sepeda motor atau mobil, karena transportasi umum di Lombok masih minim dan hanya melayani rute tertentu.

Memasuki Pantai Tanjung Aan cukup dengan membayar biaya parkir sebesar Rp. 20.000 untuk roda 4, dan Rp. 10.000 untuk roda 2, terdapat beberapa fasilitas umum di sekitar tempat parkir. Jalan menuju pantai tidaklah sulit dilalui dan cukup lebar, namun ketika hampir mendekati pantai, jalan mulai sempit tetapi masih cukup untuk di lewati menggunakan mobil.

Tidak ada penginapan di sekitar Pantai Tanjung Aan, jika ingin mencari penginapan, maka bisa menuju ke daerah dekat Pantai Kuta, bisa memilih menginap di homestay atau hotel, jaraknya 3 km dari Pantai Kuta ke Pantai Tanjung Aan. (swasita dwi)
Auto Europe Car Rental