Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Griya Carica Surabaya, Uji Coba Lidah Manisan Asal Dieng

KALAU sudah matang, buah ini berwarna hijau kekuningan, dengan aroma khas. Rasanya manis. Satu tegukan Carica yang sudah menjadi manisan, langsung terasa segar. Penikmatnya juga mendapatkan manfaat kesehatan.

Menikah bukan sekadar berpadunya dua insan yang berbeda. Menikah melahirkan banyak hal. Salah satunya, yang positif, tentu saja, semakin luasnya relasi yang terbangun. Satu dari jaringan suami, lainnya dari sang istri.

"Saya membawa produk manisan ini ke Surabaya, karena kebetulan saya asli Surabaya, dan suami saya asli Wonosobo," tutur Shinta Wahyu Dewanti kepada Surya.

Alumnus STIE Perbanas Surabaya ini mengakui, manisan Carica miliknya bukan buah tangan karyanya. Namun, yang menarik, adalah kegigihan Shinta yang benar-benar serius mengenalkan produk ini untuk warga Surabaya.

Manisan Carica itu merupakan produksi MHS yang didirikan Muhasan tahun 1991. MHS mengolah dan memproduksi makanan dan minuman oleh-oleh khas Wonosobo seperti manisan Carica, keripik jamur, grubi, combro, keripik talas, dan kacang babi.

Semula Shinta agak keder juga membawa manisan Carica ke Surabaya. "Jangan-jangan, nggak cocok sama lidah orang sini," ujarnya.

Ketika membawa contoh produk pertama yang cukup banyak, dia menawarkan kepada anggota keluarga yang lain untuk mencicipi. Reaksinya? Hampir semua mengatakan enak, tidak masalah di lidah.

Sejak itu, Shinta meyakini, manisan Carica bisa menjadi celah bisnis baru di kota Pahlawan. "Saya memutuskan untuk jadi distributor Carica dan memasarkan di Surabaya dan sekitarnya. Selain itu, saya membuka lapangan kerja untuk keluarga," paparnya.

Dari kawasan Jl Darmorejo, Darmokali, Surabaya, muncullah Griya Carica Surabaya sejak 10 bulan lalu. Shinta sebenarnya berharap dapat memproduksi sendiri manisan Carica ini tapi 'cost' akan sangat mahal.

Carica atau Mountain Papaya (bahasa Latinnya : Carica Pubescens) hanya dapat tumbuh di tempat asalnya, dataran tinggi Dieng, Wonosobo. Buah yang pertama kali ditemukan di AS ini, bentuknya mirip dengan pepaya kecil.

Buah ini memang masuk keluarga pepaya. Hanya saja, ukuran buahnya kecil, kira-kira sekepalan tangan orang dewasa. Buah Carica tak dapat dinikmati langsung begitu dikupas seperti halnya pepaya. Ada sedikit getah sehingga harus diolah. Yang dapat langsung dimakan adalah biji di dalamnya.

"Biar hemat biaya produksi, saya bikin di Wonosobo. Kebetulan sudah ada petani khusus yang menyuplai, dan pemasaran di Surabaya saya serahkan adik saya," terang Shinta.

Untuk kemajuan bisnis dan pemasaran, istri Bangun Triadhi ini menyempatkan wira-wiri Surabaya-Wonosobo, setidaknya sebulan sekali. Capek, pasti, tapi Shinta mengaku tidak lelah demi perkembangan usahanya itu.

Supaya unggul dalam kompetisi,  Shinta telah mematenkan produk home industri miliknya ini. Izin-izin dilengkapi seperti izin usaha, BPOM, Depkes dan MUI.  Meski usaha rumahan tidak ada salahnya menjaga kualitas barang.

Apa rencana besar untuk pemasaran di Surabaya? "Saya ingin membuka outlet di beberapa tempat. Ya, segera dalam waktu dekat ini, sekarang sedang mempersiapkan perizinan," tambah Shinta. (*)

Cara Mengolah Buah Carica
  • Bahan :  2 kg buah Carica yang sudah matang dikupas, tambah 1/2 kg gula pasir ( atau sesuai selera) serta 3 liter air.
  • Pertama-tama, buah Carica dikupas terlebih dahulu, dipotong memanjang dari atas ke bawah (ukuran irisan sesuai selera).
  • Pisahkan daging buah dari biji dan serat-serat di antara biji dan dagingnya. Biji boleh dibuang, namun serat-serat cukup dipisahkan dan dicuci.
  • Selanjutnya daging buah dicuci, lalu direndam kurang lebih selama 15 menit dalam air kapur lenjet (kapur lenjet dilarutkan dalam air hangat). Tujuannya, mengeluarkan semua getah dari buah Carica. Jangan lupa bungkus tangan dengan plastik saat mengupas karena buah Carica sangat bergetah.
  • Setelah 15 menit buah Carica dicuci hingga bersih. Rebus buah Carica dalam air. Banyaknya air sesuai selera. Nantinya, air ini yang akan menjadi kuah manisan.
  • Jika telah mendidih, masukkan gula pasir (sesuai selera) serat-serat yang telah dicuci agar aroma dan wanginya lebih terasa. Aduk pelan-pelan hingga gula melarut rata. *Angkat jika buah sudah empuk. Maka jadilah manisan carica. Mudahkan? Manisan carica lebih enak dihidangkan dingin-dingin. Sebaiknya disimpan di lemari es, dan dihidangkan bersama es batu.

Griya Carica Surabaya
Alamat: Jl. Darmorejo III No.17 N
Darmo, Wonokromo, Surabaya 60241
Jam buka: Open ⋅ Closes 9PM
Telepon: 0822-3365-8187
Auto Europe Car Rental