Mengenal Espresso dan Membuat Latte Art
TANGAN Dendi (21) bergetar saat menuang foam susu ke atas cangkir berisi kopi espresso. Barista trainer, Rizky Andhika membantu memegang tangannya.
Dandi datang ke acara Coffee Talk Hotel Ayola La Lisa, Nginden, Surabaya untuk mengetahui seluk beluk membuat kopi, termasuk menyajikan latte art pada espresso.
Barista trainer dari Novotel Samator Hotel, Rizky Andhika mengatakan, latte art adalah seni menuang microfoam ke dalam espresso dengan flow yang dikontrol dan pattern diinginkan.
“Pada latte art, ada tiga gambar atau pattern dasar, yakni heart, tulip dan roseta,” katanya.
Untuk membuat latte art, tak harus punya dasar seniman. Yang penting, niat dan ketertarikan. Berikutnya ketenangan. “Supaya bisa tenang, kuncinya jam terbang dan sering berlatih," jelasnya.
Pilihan WaniMbambung
- Siropen Leo Sirup Legendaris dari Kota Malang
- Breadlife Bawa Roti Fresh dan Terjangkau Lebih Dekat ke Warga Jabodetabek
- Blue Bottle Coffee Announces Opening of First Southeast Asian Outlet in Lumine Singapore
- Amara Singapore Announces Second Edition of “Local Legends” in Collaboration with Chef Damian D’Silva from 2 to 17 April 2025
Teknik membuat latte art, terpenting adalah suhu microfoam susu ini tak terlalu panas atau dingin. Suhu idealnya 60-70 derajat Celcius. Jika terlalu panas, foam bakal pecah dan pengaruh pada rasa kopi.
Kalau paham teknik ini, barista dapat mengembangkan latte art dari tiga pattern dasar itu memakai pensil etching.
Selain latte art, Coffe Talk membahas tentang kopi espresso. Barista trainer dari Java Lovaza Kopi, Reo Aditya menambahkan, untuk membuat espresso yang bercitarasa tinggi, ada beberapa tahapan.
Tahapannya, grainding, dozing, leveling, tamping, flushing dan ekstraksi. Itu mulai menghancurkan biji kopi hingga penyajian. Jika tak melalui tahapan ini, cita rasanya akan berbeda. (*)