Kedai Bakmi Janda Tawarkan Menu Serbajanda
Tentu saja, karena menu-menu itu hanya ada di Kedai Bakmi Janda yang berada di Jalan Raya Jemursari 76 Blok C-38, Surabaya. Nama kedainya sekaligus identik dengan pengelolanya, yang rata-rata memang janda.
Sang pemilik, Jamilla adalah janda dua anak yang masih berusia 37 tahun. Perempuan yang akrab disapa JJ ini menuturkan, nama Janda tercetus ketika tengah memasak sembari berbincang bersama tiga temannya yang berstatus janda juga.
Sebelumnya, tidak ada niat sama sekali dalam diri JJ membuat usaha bakmi dengan label janda. "Waktu itu, mama dari belakang nyeletuk spontan, 'yang masak kok janda semua', dari situlah ide menamakan usaha Bakmi Janda," paparnya.
Tempat makan ini akhirnya muncul, menggantikan yang lama, yang berlokasi di Jalan Rungkut Madya Nomo 133. Soft Opening Kedai Bakmi Janda berlangsung Minggu (8/7/2018). Ketika peluncuran, pengelola dan krunya kompak mengenakan kostum player (cosplay) karakter polisi. Nah, JJ sendiri memilih konsep cosplay pembantu.
Pilihan WaniMbambung
- Siropen Leo Sirup Legendaris dari Kota Malang
- Breadlife Bawa Roti Fresh dan Terjangkau Lebih Dekat ke Warga Jabodetabek
- Blue Bottle Coffee Unveils First Southeast Asian Outlet At Lumine Singapore
- Amara Singapore Announces Second Edition of “Local Legends” in Collaboration with Chef Damian D’Silva from 2 to 17 April 2025
"Dari sekian banyak menu, yang paling laris adalah menu Bakmi JAnda deSA. Minya berwarna hijau. Warna hijau dihasilkan dari sawi. Selain itu Bakmi JAnda DeSA punya dua toping pilihan, yakni jamur dan ayam serta tambahan kuah dari rebusan ayam," papar JJ.
Kedai Bakmi Janda, selalu mengutamakan kualitas bahan masakan. Tidak memakai pengawet, pengembang, dan pewarna buatan, halal. Kedai buka setiap Senin sampai Sabtu, pukul 09.00 WIB hingga 21.00 WIB.
Dari sebuah usaha yang ia dirikan setahun lalu ini, JJ ingin menyampaikan pesan, seorang janda bisa berkreasi dan mencari pundi-pundi uang secara mandiri. Dan, dalam waktu dekat, JJ ingin menambahkan menu baru seperti nasi kuning hingga bubur ayam. Duh, makin tertarik untuk mencoba, bukan?(*)