Buka Puasa dengan Hidangan Melayu di Premier Place Hotel, Nikmati Kesempatan Umrah
BULAN Ramadan 2024 sebentar lagi tiba, banyak kegiatan keagamaan dan kebersamaan dilakukan. Salah satunya buka bersama. Premier Place Hotel Surabaya Airport mengajak umat muslim berbuka puasa dengan nuansa Melayu.
Hidangan khas Melayu juga ditawarkan melengkapi sajian buka bersama. Executive Chef Premier Place Hotel Surabaya Airport Andi Abidin mengatakan, kuliner Melayu memiliki keunikan dan karakter sehingga pihaknya menyusun tema Kampoeng Melayu.
“Tahun ini dibuat agak berbeda dan unik karena menyajikan serba-serbi yang berhubungan dengan Melayu. Mulai dari ornament dekorasi, nuansa restoran, kostum khas Melayu, live music ala Melayu,” ujarnya, Kamis (29/2/2024).
Beberapa kuliner yang disajikan yakni nasi lemak, nasi kandar, mie lendir Tanjung Pinang, mie gomak, roti jala kari ayam, sop tunjang dan beberapa kuliner lainnya.
Hidangan manis dan kue takjil juga dihadirkan sesuai tema. Beberapa di antaranya, bolu kemojo panganan khas Riau, kek lapis sarawak, es sirup mak inang dan masih banyak jajanan Melayu yang bisa ditemui meski hanya di Jawa Timur saja.
Total kurang lebih 100 item yang bervariatif yang berganti setiap harinya. Melly Aruni selaku Marcomm Coordinator Premier Place Hotel Surabaya Airport mengatakan, pihaknya berusaha mengajak tamu seolah berwisata kuliner khas Melayu tanpa perlu pergi jauh-jauh.
“Tentu hal ini dengan tujuan untuk berusaha melestarikan kebudayaan salah satu nya melalui kuliner,” ujarnya.
Pada bulan ramadan 2024, Premier Place Hotel Surabaya Airport tak hanya memanjakan tamu dengan kuliner khas Melayu tetapi juga memberi hadiah menarik selama buka puasa.
Pihak hotel akan melakukan doorprize logam mulia dan satu paket umroh persembahan dari Sahabat Zam-Zam Indonesia Tour and Travel, pada akhir periode buka puasa.
Hadir mulai 11 Maret 2024 hingga 7 April 2024, dengan harga yang cukup terjangkau yakni Rp 159.000 nett per orang, para tamu restoran sudah bisa menikmati suasana layaknya seperti berwisata kuliner di tanah Melayu. (*)
