Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Cara Membuat Gorengan Takjil, Tidak Gosong dan Kulit Tidak Sobek


GORENGAN menjadi salah satu hidangan menggiurkan saat takjil berbuka puasa. Cara membuat gorengan cukup sederhana. Sayangnya, beberapa jenis gorengan punya tantangan tersendiri dalam menggorengnya.

Misalnya, pisang goreng agar tidak mudah gosong, ote-ote atau bakwan sayur tetap kriyuk. Beberapa contoh lainnya seperti risol dan sosis solo, menjaganya agar kulit tidak mudah robek dan isian pecah.

Membuat gorengan sosis solo maupun risoles bisa dikreasikan dengan varian isi. Jajanan ini biasanya berisi suwiran ayam, daging sedangkan pada risoles biasanya diisi telur dan mayo atau lainnya yang dibungkus tepung maupun lapisan panir.

Gorengan itu lebih baik memang ketika baru digoreng. Rasanya lebih kriuk. Kalau bikin ote-ote enak kalau pakai toge ada tekstur kres dan tidak berair. Kalau gorengan pakai gula, saran, gulanya dibuat topping karena.

"Kalau di bahan utama khawatir bisa merusak minyak dan tepung pecah,” ungkap Executive Chef Swiss-Belinn Tunjungan Surabaya Loloh.

Chef Loloh memberikan tips dalam menyiapkan gorengan yang memiliki isi. Misalnya risol atau sosis solo. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah memastikan balutan tepung merekat kuat.

Pasalnya, jika tidak dilakukan seperti itu maka dikhawatirkan kedua jenis jajan pasar ini akan mudah pecah. Kalau sudah begitu, isian akan mudah meluber.

Bukan perkara tebal atau tidaknya tapi harus memperhatikan rapat atau tidaknya gulungan.

Hal terpenting lainnya agar jajanan dengan isian itu tidak mudah pecah selanjutnya adalah memperhatikan penggunaan minyak. Penggunaan minyak berperan penting dalam proses penggorengan.

Perhatikan pula besar api yang digunakan saat menggoreng sosis solo maupun risol. Api sedang dengan kondisi panas disebut baik untuk menggoreng kedua gorengan tersebut.

Biasanya isian pecah karena api yang kurang panas, tapi juga jangan terlalu panas. Kalau belum panas hanya meletup saja. "Apalagi risol yang isi mayo, itu kan basah jadi harus digoreng saat api panas,” ungkap pria yang berpengalaman di dunia kuliner sejak 1998 ini.

Kalau api terlalu besar, dikhawatirkan akan membuat bagian dalam gorengan menjadi belum terlalu matang sedangkan bagian luar gosong.

Chef asal Ponorogo, Jawa Timur ini menyebut, menggoreng risol sama seperti gorengan lainnya. Risol perlu digoreng dengan teknik deep fry. Cara ini disebut dapat membuat risol cepat matang dengan tingkat kematangan merata. Bagian dalam dan luar matang bersamaan.

Poin lainnya yaitu menghindari membolak balik gorengan yang sedang digoreng. Sebab, dikhawatirkan dapat membuat risol tidak matang merata. Saat menggoreng adonan tersebut biarkan satu sisi terlebih dahulu hingga matang lalu dilanjutkan sisi lainnya.

Tunggu hingga kuning kecokelatan. Minyak harus banyak, harus tenggelam. Biarkan saja pelan-pelan matang. Sama seperti menggoreng kentang, harus fresh dengan minyak panas. (*)

Auto Europe Car Rental