Dari Sentral Kendang Jimbe menuju Wisata Kampung Afrika Blitar
Wisata Kampung Afrika sekitar tiga kilo ke arah utara kawasan Makam Bung Karno. Tepatnya, di Lingkungan Santren, Kelurahan Tanggung, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar. Tempat wisata ini berada di pinggir permukiman penduduk.
Masuk kawasan, mata pengunjung langsung disambut bangunan rumah tradisional suku Afrika. Model bangunan rumah bundar dengan ciri khas atas berbentuk kerucut. Bagian atap menggunakan anyaman daun tebu kering atau biasa disebut welit.
Bangunan rumah tradisional Afrika itu berjajar rapi, ditata berpetak-petak. Setiap petak ada satu bangunan rumah tradisional suku Afrika lengkap dengan halaman. Halaman rumah dihiasi dengan tanaman bunga berwarna-warni.
Pengunjung biasanya berfoto dengan latar bangunan rumah tradisional suku Afrika. Sebagian lagi, duduk di depan pintu rumah. Pengelola menyediakan tikar di dalam rumah. Pengunjung bisa beristirahat sambil makan-makan di dalam rumah.
Di bagian tengah, ada tempat pertunjukkan yang bentuknya melingkar. Tempat ini biasanya untuk menampilkan tari-tarian suku Afrika. Pengunjung bisa ikut menari di tempat itu.
Bagi pengunjung yang membawa anak, tersedia arena bermain. Letaknya di sebelah timur tempat wisata. Pengunjung bisa bersantai sambil berbaring di tempat tidur gantung atau hammock di sekitar arena bermain anak.
Pegawai keamanan wisata Kampung Afrika, Dawami mengungkapkan, wisata Kampung Afrika itu milik H Tohari, perajin kendang jimbe di Lingkungan Santren. Tohari memilih membuat tempat wisata sekaligus untuk promosi kerajinan kendang jimbe.
Selama ini, Lingkungan Santren, terkenal sentral kerajinan kendang jimbe. Tohari juga mengekspor kerajinan kendang jimbe ke Afrika. Dari situ, dia punya ide membuat tempat wisata kampung Afrika di lingkungannya.
"Kami mempromosikan kendang jimbe di tempat wisata ini. Kalau ada pengunjung yang tertarik bisa beli langsung di lokasi. Sayang ini tadi Pak Tohari sedang keluar kota," ujar Dawami.
Pengelola masih mengembangkan tempat wisata itu. Sekarang membangun musala dan menambah kamar mandi. Selain itu, arena bermain untuk anak. Tiket masuk ke tempat wisata hanya Rp 10.000 untuk dewasa dan Rp 5.000 untuk anak-anak.
Kampung Afrika berdiri di atas lahan seluas dua hektare. Buka mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 16.30 WIB. Salah satu pengunjung, Yuli Astuti (33) mengatakan baru pertama berkunjung ke wisata Kampung Afrika. Dia penasaran datang ke Kampung Afrika setelah melihat foto-foto tempat wisata itu di media sosial. (surya)