Desa Wisata Kemirigede Kabupaten Blitar Jual Kesejukan dan Keindahan Hutan Pinus
SUASANA alam yang sejuk karena hutan pinus menjadi modal utama Desa Kemirigede, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, berkembang menuju desa wisata. Sejumlah tempat wisata buatan terus bermunculan di wilayah itu.
Mulai wisata alam Hutan Pinus Gogoniti, Taman Ayu Gogoniti, Kampung Gogoniti dan Lembah Gogoniti Farm. Semua tempat wisata itu dikelola secara swadaya oleh warga setempat. Sebagian besar memanfaatkan keindahan alam hutan pinus dan kesejukan udara.
Hutan Pinus Gogoniti misalnya, bisa dibilang menjadi pelopor tempat wisata di Desa Kemirigede. Dirintis oleh sekelompok pemuda desa awal 2017, kini ramai dikunjungi masyarakat baik dari dalam maupun luar kota.
Acen Indrianto (34), pengelola sekaligus salah satu penggagas wisata Hutan Pinus Gogoniti mengungkanpak, Wisata Hutan Pinus Gogoniti menyuguhkan keindahan alam hutan pinus di ketinggian 00 mdpl di lereng Gunung Gogoniti.
Pengelola menambah fasilitas seperti tempat duduk, spot foto, hammock, gazebo, dan play ground. Terakhir, pengelola menambah wahana flying fox dan camping ground di lokasi.
Begitu masuk kawasan wisata itu, mata pengunjung disambut deretan pohon pinus yang menjulang tinggi. Pengunjung bisa duduk santai sambil menikmati hawa sejuk di bawah rindangnya pohon pinus.
Pengunjung bisa berfoto-foto dengan latar keindahan alam. Bagi pengunjung yang ingin menginap, bisa mendirikan tenda di camping ground.
"Tempat ini menjadi terapi bagi orang yang penat dengan kesibukan di kota. Mereka bisa bersantai menikmati kemurnian udara di tempat ini," ujar Acen.
Wisata Hutan Pinus Gogoniti dikelola secara swadaya. Semua warga, baik karang taruna dan LMDH ikut mengelola. Mereka bekerjasama dengan Perhutani.
Kepala Dusun Kemirigede ini menambahkan, secara otomatis wisata itu ikut menggerakkan roda ekonomi setempat. Ibu-ibu rumah tangga yang sebelumnya hanya membantu suami mencari pakan ternak, sekarang bisa membuka usaha warung di lokasi.
Sebagian pemuda, terlibat mengelola tiket masuk dan parkir di lokasi wisata. Tiket dan parkir ini menjadi pemasukan utama. Tarif tiket masuk Rp 5.000 per orang serta parkir mobil Rp 5.000 dan parkir sepeda motor Rp 3.000.
"Semua warga khususnya yang tinggal di RW 2 Desa Kemirigede ikut andil mengelola wisata ini. Kami membentuk koperasi yang anggotanya para warga. Koperasi ini yang menjadi investor pengembangan wisata Hutan Pinus Gogoniti," ujar Acen.
Untuk promosi, pengelola memanfaatkan perkembangan media sosial. Para pemuda yang memiliki ponsel pintar diwajibkan membuat akun media sosial. Lewat media sosial itu, para pemuda diminta mengunggah foto-foto potensi wisata di Desa Kemirigede.
Sekarang warga sedang mengembangkan homestay di lokasi. Sejumlah rumah warga yang dianggap layak dijadikan homestay. Sudah ada 10 rumah warga yang disiapkan untuk homestay. (cak sam)