Swiss-Bellin Manyar Surabaya Sajikan Rujak Cingur dengan Bumbu Saus Kacang Mete

RUJAK cingur merupakan sajian tradisional khas Surabaya. Kuliner ini banyak jadi buruan wisatawan yang berkunjung ke Kota Pahlawan. Rasanya yang khas membuat mereka yang datang dari berbagai kota ingin mencari kuliner ini.

Junior Sous Chef Swiss-Bellin Manyar Surabaya, Fahriana mengungkapkan, tempat kerjanya tidak ketinggalan menyajikan makanan ikonik ini sebagai salah satu menu andalan. "Banyak sekali tamu yang pesan," terangnya.

Sajian rujak cingur di hotel Surabaya timur ini berbeda dengan  yang lain. Fahriana menambahkan kacang mete pada sausnya. Kalau isi lainnya seperti rujak cingur pada umumnya, di samping tetap ada kacang tanahnya.

Kacang mete menambah rasa gurih dan teksturnya crunchy. Aromanya menyergap lebih sedap di hidung. Kacang yang diambil dari buah jambu mete ini punya nilai kalori tinggi, mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan kandungan lain.

Untuk pembuatan saus khas ini, Fahriana membutuhkan cabai rawit, pisang klutuk, air asam, gula merah Jawa, bawang putih goreng, kacang tanah, dan tentu saja, kacang mete. Semua bahan diulek tapi tidak benar-benar halus agar tetap crunchy.

Tambahkan sedikit air agar tidak terlalu kental. Saus ini merupakan kenikmatan menyantap rujak cingur. Pengolahannya harus diperhatikan. Selain itu, disiapkan petis. Fahriana menggunakan dua petis, yakni yang spesial dan biasa.

"Petis spesial memberikan aroma udang yang lebih kuat. Nah, kalau sudah, petis dicampur sama bumbu-bumbu yang sudah dihaluskan tadi," paparnya.

Untuk bahan rujaknya, nyaris sama  dengan di luarnya, termasuk di warung kaki lima. Ada toge, kacang panjang timun, nanas, mangga muda, bengkoang, tahu, tempe, dan yang pasti cingur. Semua bahannya fresh.

Malyasail, tamu Swiss-Belinn Manyar Surabaya menuturkan, bumbu rujak cingur yang disajikan memang beda. "Kalau dibandingkan rujak cingur yang lain, di sini bumbunya lebih enak. Rasanya benar-benar gurih, pedas," kata pecinta kuliner Nusantara ini. (*)